Sailing Stones adalah sebuah fenomena geologi dimana sejumlah batu bisa bergerak dan meninggalkan jejak tanpa intervensi manusia atau hewan. Tercatat Sailing Stones berada di Little Bonnie Claire Playa (Nevada) dan di Racetrack Playa, Taman Nasional Death Valley (California).
Racetrack Playa merupakan lembah yang hampir kering sepanjang tahun dengan curah hujan dibawah 100 mm dan lapisan salju 2,5-6,5 cm saat musim dingin. Pengaruh cuaca ini membentuk lapisan atasnya menjadi retakan-retakan berbentuk poligon.
Sejumlah dugaan bermunculan menanggapi fenomena Sailing Stones ini, termasuk dugaan adanya pengaruh medan magnet dan intervensi alien.
Berat batu di Racetrack Playa bervariasi, yang terberat mencapai 318 kg (diberi nama Karen). Jejak lintasan berbeda-beda baik arah dan panjangnya, dimana jejak paling panjang sejauh 600 m.
Secara langsung sulit melihat batu-batu ini bergerak, karena batu ini bergerak hanya dua atau tiga tahun sekali. Batu yang bawahnya kasar cenderung meninggalkan jejak lurus sedangkan batu dengan dasar halus meninggalkan jejak tidak beraturan.
Batu-batu juga kadang terbalik dan meninggalkan jejak yang berbeda dari jejak yang sudah dibuat sebelumnya. Batu-batu yang bersebelahan akan membentuk jejak paralel, sebelum salah satu batu ini berbelok arah atau kembali ke arah semula.
Fenomena ini telah diteliti banyak ilmuwan sejak tahun 1900-an dan tetap menjadi subyek penelitian sampai sekarang. Termasuk baru-baru ini Prof. Ralph Lorenz, ilmuwan planet NASA mengajukan analisanya.
Ia mengatakan, saat musim dingin, batu-batu ini diselimuti es. Saat perubahan ke musim berikutnya, es akan mencair. Ketika proses ini, es pada dasar batu akan menjadi semacam landasan licin antara dasar batu dan lumpur. Dengan pengaruh gaya luar (angin), batu-batu ini akan bergerak bebas di lumpur.
Untuk membuktikannya, Lorenz membuat sebuah model dengan sebuah kerikil yang beralas es (setelah dimasukkan dalam freezer). Kerikil tersebut kemudian diletakkan di atas lumpur. Lorenz kemudian meniup kerikil ini dan membuktikan kerikil modelnya tersebut meluncur.
0 comments:
Post a Comment