Sepanjang sejarah peradaban manusia di bumi ini telah banyak berkembang cerita-cerita mengenai keberadaan sebuah suku bangsa didunia ini yang melegenda, bukan karena kemajuan peradaban mereka namun karena atribut fisik mereka yang tampak berbeda dari manusia normal namun tetap saja mereka termasuk dalam ras humanoid. Berikut dibawah ini adalah 10 daftar ras legendaris di dunia :
1. Abarimon
Abarimon adalah nama untuk sebuah ras pribumi yang mendiami sebuah wilayah dengan nama yang sama di daerah pegunungan (Imus) Himalaya.
Ras ini disebutkan memiliki bentuk fisik yang aneh dimana bentuk kaki mereka tidak sama seperti manusia biasa, bentuk kaki mereka terbalik dibandingkan manusia.
Walaupun bentuk kaki mereka yang seperti manusia cacat namun mereka mampu berlari dengan kencang, mereka hidup berdampingan dengan binatang liar dan upaya untuk dapat menangkap mereka gagal karena mereka begitu liar.
Selain itu kendalanya adalah kualitas udara ditempat itu yang berbeda dibandingkan ditempat lain, jika dihirup dalam waktu yang lama akan sulit untuk menghirup jenis udara yang lain sehingga mahluk hidup yang mendatangi wilayah tersebut akan sulit meninggalkan lokasi tersebut dalam keadaan hidup.
Karekteristik yang unik tersebut menolong lembah tersebut terlindungi dan menyimpan rahasia dimana lokasi tepatnya lembah Abarimon ini.
Abarimon digambarkan sebagai ras yang tak tersentuh peradaban, mereka masih telanjang, namun mereka sering memakai topeng dibelakang kepala mereka sehingga tidak hanya jejak kaki mereka yang menipu orang yang hendak menangkap mereka namun dengan topeng itu orang-orang yang melihat mereka dari kejauhan bahwa mereka adalah manusia normal dengan kaki normal.
Orang-orang Abarimon ini pertama kali dikabarkan oleh Pliny the Elder dalam bukunya Natural History (VII 11) lalu ditulis juga oleh Aulus Gellius dalam bukunya Attic Nights, sebuah buku tentang grammar, filosofi, sejarah, antiquarisme dll. Abarimon mirip dengan Ciguapa di Dominika
2. Abatwa
Abatwa adalah ras manusia dari mitology masyarakat Zulu di Afrika bagian selatan, mereka digambarkan sebagai manusia yang sangat kecil wujudnya, dimana mereka mampu bersembunyi diantara rerimbunan rerumputan sehingga saking kecilnya mereka dapat mengendarai semut.
Ras Abatwa adalah masyarakat yang hidup dalam pola nomaden, mereka akan berpindah-pindah tempat dalam upaya perburuan mereka.
Legenda menyatakan bahwa jika seseorang ternyata kebetulan bertemu dengan seorang Abatwa, maka ia akan ditanyakan sebuah pertanyaan yang selalu sama, "Dimana pertamakali kamu melihat saya?:", orang tersebut harus menjawab sewaktu di gunung atau ditempat yang jauh, karena mereka sangat sensitif dengan ukuran tubuh mereka.
Jika anda mengatakan bahwa itu adalah pertamakali anda melihat mereka, maka mereka akan mencoba membunuh anda dengan panah beracun yang mereka bawa. Jika anda juga secara tidak sengaja menginjak Abatwa maka dipastikan bahwa anda akan mendapatkan pembalasan dari mereka.
Karena sifat alamiah mereka yang pemalu, dikarenakan oleh ukuran tubuh mereka, mereka hanya bertoleransi jika dilihat oleh seorang anak kecil (disebutkan oleh anak berusia umur 4 tahun kebawah), oleh penyihir dan wanita hamil. Jika seorang wanita hamil dalam masa kehamilan 7 bulan melihat seorang laki-laki Abatwa maka disebutkan bahwa dia akan melahirkan bayi laki-laki.
3. Anthropophagi
Anthropophagi atau oleh orang Yunani disebut sebagai Anthropopagus merupakan sebuah ras mitologi yang digambarkan sebagai masyarakat kanibal yang pertamakali dijelaskan oleh Herodotus dalam bukunya Histories as Androphagi (Sejarah para pemakan manusia).
William Shakespeare juga ada menuliskan tentang ras ini dalam karyanya yang berjudul The Merry Wives of Windsor (1602) dan dalam karyanya Othello (1605) yang berdasarkan cerita rakyat dan Myth masyarakat Inggris.
Dalam Othello, Anthropophagi keliru disamakan dengan Blemmyes, sebuah pendapat yang keliru, dimana Blemmyes tidak memiliki kepala dan seluruh bagian wajah mereka ada di dada mereka, sedangkan Anthropophagi adalah ras pemakan manusia.
Herodotus menyatakan bahwa ras ini adalah suku-suku yang hidup dekat wilayah Scythia, Herodotus menyatakan :"Sifat dari suku ini adalah lebih liar daripada ras-ras lainnya, mereka tidak memiliki aturan hukum atau juga pemerintahan, yang diatur oleh undang-undang.
Mereka adalah masyarakat Nomaden dan mereka berpakaian seperti suku lainnya di Scythia, namun bahasa mereka adalah bahasa khas yang berbeda dgn bahasa lainnya.Dan berbeda dari suku lainnya, mereka adalah kanibal"
Mungkin sebuah catatan dari Pliny the Elder, dalam bukunya Natural Historia bisa menjelaskan kekeliruan Shakespeare yang menyamakan ras ini dengan Blemmyes, Pliny the Elder menyatakan bahwa ada sebuah ras di Scythia yang kanibal dan mereka memakai kulit wajah manusia yang mereka bunuh pada dada mereka.
4. Basajaun
Ras ini berdasarkan dari Mitologi bangsa Basque, sebuah ras manusia kuno yang berperawakan besar dan tegap, mereka adalah manusia liar berbulu yang dianggap sebagai pembangun kebudayaan Megalith (kebudayaan batu besar).
Basajaun memiliki arti "Penguasa Hutan". Mereka pernah mendiami pegunungan Pyrenees Basque dibagian utara Spanyol dan Prancis Selatan.
Mereka memiliki ketrampilan dibidang ilmu sihir dan memiliki perawakan cukup tinggi antara 2-3 m. Memiliki rambut berwarna gelap kemerahan dan memiliki panjang hingga ke lutut mereka.
Mereka sangat cepat dan kuat, mahluk berbulu dengan karakteristik hewan. Mereka mengawasi hutan dan seluruh mahluk liar. Mereka disebut juga sebagai Penguasa alam liar, dan juga dianggap sebagai pelindung ternak dimana jika badai akan tiba, Basajaun akan berteriak memberi peringatan kepada para gembala, mereka juga akan mencegah para serigala yang akan mendekati sekawanan ternak.
Legenda Basque menyatakan bahwa mereka lah pertama kali yang melakukan cocok tanam dan budidaya hewan dan ternak di bumi ini. Manusia memperoleh hak guna usaha untuk berbudidaya saat mereka berhasil menang taruhan atas Basajaun, Manusia mencuri benih yang telah ditebar oleh Basajaun, lalu ia kembali ke masyarakatnya untuk mengajar Manusia menghasilkan makanan.
5. Dziwozony
Dziwozony adalah sebuah ras wanita liar yang memiliki tubuh cukup tinggi yang hidup di kawasan hutan Polandia, mereka juga disebut sebagai Mamuna Swamp devil ( setan rawa mamuna).
Kemungkinan awal cerita mengenai Dziwozony ini berasal dari mitologi Rusia, namun berdasarkan fakta bahwa mereka ini adalah variasi dari cerita mitologi wanita suku Amazon dari legenda Yunani.
Mereka akan menyerang orang yang masuk kewilayah mereka dan terkadang mereka akan menculik pria muda untuk mereka jadikan suami dan akan membunuh pria tersebut setelah mereka melahirkan anak.
Dziwozony berdasarkan cerita penduduk Polandia meletakkan buah dada mereka dibahu supaya mereka dapat berlari dengan cepat, melakukan tindakan licik diantaranya sabotase bahan makanan hingga mengganti bayi manusia dengan bayi hewan dll
6. Ebu Gogo
Ebu Gogo adalah mahluk hidup yang menyerupai manusia, kisah ini merupakan kisah dari mitlogi masyarakat Flores, Indonesia, mungkin hampir sama dengan Leprechaun atau Elf.
Dalam bahasa Flores, Ebu Gogo bermakna: Ebu = Nenek Gogo = Pemakan segalanya. Mereka digambarkan sebagai mahluk yang cukup rendah, tinggi mereka hanya berkisar 1 m, tubuh mereka tertutupi oleh bulu, gaya berjalan mereka sedikit canggung dan bahasa mereka terdengar seperti suara orang bergumam, yang dianggap sebagai bahasa mereka.
Oleh penduduk pulau Flores mereka disebut sering menirukan apa yang diucapkan oleh penduduk tersebut seperti membeo, selain itu mereka memakan apa saja mentah-mentah mulai dari butiran padi hingga anak anjing dan babi.
7. Fir Bolg
Berdasarkan mitologi Irlandia, Fir Bolg (pada masa itu dipanggil sebagai Eriu) adalah penguasa daerah tersebut sebelum kedatangan Tuatha de Danaan yang dianggap sebagai bangsa yang menyingkirkan Fir Bolg dari Irlandia dan dianggap sebagai dewa-dewa bangsa Irlandia.
Raja dari Tuatha, Nueda awalnya meminta sebagian Irlandia untuk ditempati oleh masyarakatnya namun raja dari Fir Bolg menolaknya.
Pada pertempuran berikutnya dalam pertempuran Mag Tuired seluruh wilayah Fir Bolg berhasil ditaklukkan dan raja mereka dibunuh oleh dewa Morigu, walaupun begitu ada perlawanan sengit dari jagoan mereka bernama Sreng untuk menghindari kemusnahan masal.
Akan hal ini raja dari Tuatha de Danaan tersentuh hatinya akan sikap ksatria dan semangat mereka sehingga memberi mereka seperempat wilayah dari pulau tersebut untuk menjadi milik mereka, Mereka memilih daerah Connacht, namun setelah itu bangsa Fir Bolg menghilang dari mitologi bangsa Irlandia.
Fir Bolg bermakna Manusia dengan tombak, dalam mitologi Irlandia, suku pertama yang datang ke wilayah tersebut adalah 3 grup suku yakni Fir Bolg, Fir Domnann, dan Gaileanga dimana Fir Bolg kemungkinan berasal dari sejarah Belgeae, yang diketahui berasal dari Gaul dan Inggris yang terkait dengan sejarah Builg of Munster.
Sedangkan Fir Domnann kemungkinan berasal dari Inggris yakni Dumnonii dan Gaileanga adalah nama lain dari Laigin yang mendirikan Leinster. Ke-3 grup ini kemungkinan adalah masyarakat berbahasa Ivernic yang mendiami Irlandia sebelum kedatangan bangsa Goidelics yang berbahasa Gaelic.
Raja terakhir dari Fir Bolg bernama Eochaid Marc Eirc yang beristrikan Tailtiu yang merupakan ibu angkat bagi Lugh Lamfata yang merupakan ksatria dari Tuatha de Danaan sekaligus dewa matahari.
Versi lain usai kekalahan mereka, Fir Bolg diberikan wilayah di kepulauan Aran dan pesisir sekitarnya, (pulau terbesar dari kepulauan ini adalah Inishmore-Arainn dimana disana terdapat sebuah benteng yang diduga kuat berkaitan dengan Aengus dan Fir Bolg - Dun Aengus).
8. Fomorian
Bangsa ini juga berasal dari mitologi Irlandia, Fomorian, Fomors atau Fomori (bahasa irlandia : Fomóiri, Fomóraig) dianggap sebagai ras manusia setengah dewa yang mendiami Irlandia di masa kuno, Mereka mungkin dulu diyakini sebagai mahluk yang mendahului para dewa seperti para titan di Yunani kuno.
Dikemukakan bahwa mereka adalah perwujudan dari dewa kekacauan dan alam liar yang berkebalikan dengan Tuatha de Danaan yang merupakan dewa peradaban manusia, atau mereka juga bisa disebut sebagai perwujudan dari dewa-dewa bagi populasi Pre-Goidelic di Irlandia.
Berdasarkan catatan kuno dalam Labor Gabala Elenn, suku bangsa Fir Bolg, Nemedians dan Tuatha de Danaan memiliki bahsa yang sama dan kemungkinan berasal dari nenek moyang yang sama, sedangkan Fomorian adalah ras yang sungguh berbeda dan bahasa serta adat istiadat yang berbeda pula.
Walaupun begitu mereka juga terlibat perang dan melakukan perkawinan dengan bangsa Tuatha de Danaan, dimana dalam beberapa kisah, Neit sebagai dewa perang bangsa Irlandia adalah keturunan dari kedua suku ini.
Berdasarkan Etimologi bahasa Irlandia, Fomorian dalam bahasa irlandia kuno adalah Fo Moire sedangkan bahasa Irlandia modern Faoi Muire yang memiliki arti yang berasal dari lautan, hingga kini kaum bajak laut di Irlandia mendapat label Fomorians.
9. Giants/Raksasa
Mitologi dan legenda dari berbagai kultur di dunia ini selalu terdapat kisah mitologi tentang sebuah ras yang memiliki perawakan luar biasa besar dan tinggi serta memiliki kekuatan yang sangat kuat yang disebut sebagai raksasa/giant, yang berasal dari kata gigantes, Yunani kuno.
Dalam berbagai mitologi Indo-Eropa suku bangsa yang besar ini digambarkan sebagai mahluk purba yang diasosikan dengan pembuat kekacauan dan keliarannya.
Mereka sering bertentangan dengan para dewa baik itu dalam legenda Yunani Kuno atau pun Legenda bangsa Viking.
Ada juga Raksasa yang disebutkan dalam kitab suci umat kristen dikenal sebagai Goliath dan dalam islam disebut sebagai Jalut. Mereka digambarkan sebagai manusia dengan kekuatan fisik yang super, rentang umur yang panjang dan memiliki pengetahuan yang cukup luas.
10. Salvaje
Salvaje digambarkan sebagai manusia liar yang berbulu, hidup didaerah hutan-hutan Venezuela hingga ke pegunungan Andes di Kolombia.
Menurut masyarakat indian Amerika, mereka membangun gubuk-gubuk primitif dan senjata yang sederhana. Mereka sangat berbahaya dimana mereka memiliki tempramen yang cukup galak, pemakan daging (Karnivora).
Mereka juga memakan manusia yang laki-laki dan membawa pergi yang wanita untuk tujuan pembibitan, sama seperti Abarimon yang biasa dikenali dengan jejak kakinya yang menunjukkan mereka berjalan mundur.
Salvaje juga disebut sebagai Vasitri. Keberadaan mahluk ini diketahui berdasarkan catatan dari Baron Alexander Von Humboldt, seorang ahli naturalist terkenal dari Prussia (sekarang Jerman dan Austria) yang melakukan pemetaan untuk area kurang lebih 1700 mil dari sungai Orinoco.
Ia menuliskan tentang mahluk ini namun ia mengetahui bahwa tidak seorang pun Indian yang ia temui pernah bertemu langsung dengan mahluk ini. Ia menuliskan : "Di orinoco terdapat rumor terdapat keberadaan manusia hutan yang berbulu dan disebut dengan Salvaje, yang menculik para wanita, membangun gubuk, terkadang mereka memakan daging manusia.
Orang Tamanacs memanggilnya Im Achi, orang Maypures menyebutnya Vasitri atau Great Devil. Penduduk pribumi dan para misionaris tidak meragukan keberadaan manusia seperti monyet ini, dimana mereka membuat para penduduk ketakutan.
Pendeta Gili menerangkan sebuah sejarah yang berhubungan dengan seorang wanita di kota San Carlos, Llanos, Venezuela yang memuji akan kelembutan dan perhatian dari manusia hutan tersebut. Ia menyatakan bahwa dirinya pernah hidup beberapa tahun dalam hutan bersama seorang Salvaje dalam sebuah rumah tangga yang harmonis.
Lalu kemudian karena ia merasa rindu dan lelah hidup jauh dari gereja dan sakramen-sakramen meminta pada para pemburu untuk membawa ia dan anaknya kembali pulang ke kotanya, dimana anaknya juga sedikit berbulu.
0 comments:
Post a Comment