"Afghan Heroin" tidak hanya membunuh jutaan orang di dunia, tapi juga menghancurkan dirinya sendiri.
Disana, harga heroin hanya Rp 10 ribu/gram dan banyak anak-anak mulai merokok sejak usia enam tahun.
Afghanistan telah menjadi produsen terbesar opium dunia di atas Myanmar, Segitiga Emas dan Amerika Latin sejak 1992, tidak termasuk tahun 2001, ketika Taliban berkuasa.
Setelah Taliban jatuh, Afghanistan kembali menjadi penghasil utama opium dunia dan meningkat sejak pendudukan Amerika tahun 2001.
Menurut UNODC, saat ini lebih banyak lahan yang digunakan untuk opium di Afghanistan dibandingkan lahan koka di Amerika Latin. Pada tahun 2007, 92% pasokan opium non farmasi pasar dunia berasal dari Afghanistan.
Nilai ekspor opium Afghanistan sekitar 40 trilyun rupiah, dimana seperempatnya diterima petani dan sisanya adalah pemerintah daerah, pemberontak, panglima perang, dan pengedar.
Antara tahun 1994-2000 sebelum opium dilarang Taliban, para petani membagi hasil penjualan opiumnya ke 200 ribu keluarga.
Selain opium, Afghanistan juga merupakan produsen terbesar ganja terbesar dunia.
0 comments:
Post a Comment